Ini adalah
kisahku, Kisah nyata yang aku pernah alami sewaktu bekerja menjadi marketing di
sebuah showroom yang menjual produk elektronik dengan merek tidak terkenal di
pasaran yang berasal dari cina.
Sistem
penjualanya syarat dengan tipu muslihat, dimana salah satu dari kami ada yang
bertugas untuk menyebarkan undangan kepada orang-orang yang diperkirakan
potensial dengan alibi perkenalan shoorum dan produk yang baru launching degan
kompensasi akan mendapatkan hadiah langsung tanpa syarat berupa free give yang
biasanya berupa camera poket murahan atau jam dinding palsu buatan cina dan
nantinya custemer akan kami prospek melalui sistem pengambilan kupon berhadiah
yang ujungnya adalah membeli barang dari shoorum .
Saat aku membaca
iklan lowker di koran lokal di kota P tempat aku meneyelesaikan kuliahku di
jurusan akutansi, aku yang saat itu masih nganggur dan belum memiliki
pengalaman kerja sama sekali langsung mencoba peruntungan untuk melamar salah
satu posisi yang di butuhkan.
Oya, Namaku Aris.
Saat itu aku baru lulus kuliah jadi umurku sekitar 21/22 an. Badanku standar
tidak terlalu tinggi tidak juga masuk kategori pendek skitar 170 an. Kulitku lumayan
putih untuk ukuran cowok. Rambutku tebal lurus dan yang istimewa dariku adalah
alisku yang tebal, dan wajahku menurut kebanyakan cewek cukup menarik karena
manis dan tidak membosankan, ini terbukti dari tak pernah ada cewek yang
menolak saat aku tembak untuk menjadi pacarku saat kuliah yang kalau di jumlah
mungkin lebih dari 7.
Dari beberapa
puluh pelamar yang hadir wawancara saat itu, akulah yang lolos dan dinyatakan
langsung bekerja besok. Untuk karyawan lainya rata-rata adalah para senior yang
telah lebih dari tiga bulan bekerja di showroom itu bahkan beberapa diantaranya
adalah karyawan atau karyawati pindahan dari cabang lain di kota J dan S.
Setelah di
training dengan sistem kerja di situ aku sudah cukup menguasai, ini terbukti
dari pencapaian targetku pada bulan pertama.
Sistem kerja kami
adalh dari jam 9 pagi sampai 9 malam 7 hari seminggu dan maksimal hanya boleh
mengambil off 3 kali dalam sebulan yang sebenarnya itu adalah pengganti hari
minggu dimana kami hari itu haram hukumnya untuk libur.
Showroom ada di
sebuah pusat perbelanjaan mewah dan ternama dan cukup prestisius di kota P, dan
kami disediakan Mess di sebuah rumah besar yang tidak begitu jauh dari Mall
tempat showroom.
Mess terdiri dari 5 kamar dalam 1 rumah, sedang karyawan yang tinggal di mess
adalah rata maarketing yang awalnya 10 orang termasuk aku dengan 4 cowok dan 6
cewek yang semua masih lajang dan berumur sepadan atau lebih tua 2-3 tahun
dariku.
Pada 3 bulan
pertama kami masih berjalan normal, dimana setiap pulang kerja kami habiskan
untuk bersendaugurau dengan teman-teman, nonton filem korea kesukaan para
karyaan cewe di ruang TV dan paginya kembali bekerja memprospek para Custemer.
Pada bulan ke
empat inilah, beberapa karyawan di pindah ke cabang lain ada yang ditarik ke
kota J tempat asal mereka ada juga kekota Sb tempat cabang baru. Total ada 2
cowok dan 3 cewek yang dipindah sehingga yang tersisa tinggal 2 cowok dan 3
cewek lagi yang tinggal ditambah 1 acounting yang tidak tinggal di asrama
karena rumahnya tidak terlalu jauh dari showroom.
Ada sedikit
kegoncangan, apalagi saat Toni teman cowok satu-satunya selain aku, harus
resaind karena keluarganya memintanya pulang ke bengkulu untuk melanjutkan
kuliah karna saat itu dia hanya lulusan D2.
Ahirnya dari
pihak manajemen mencoba membuka lowongan kembali, namun dari puluhan pelamar
yang rata-rata dari lokal hanya dinyatakan layak 2 orang dan itupun cewek
semua, ya karyawan baru itu adalah Mumu mantan kasir swalayan, dan sintia gadis
bongsor berkulit putih yang hobi makan rujak.
Total ada 5 cewek
yang ada, 2 baru dan 3 lainya adalah Arni cewek ceking berhidung mancung yang
rambutnya di rebonding dan selalu tampil modis, mba Ewi yang bermka baby fhis
dan chuby yang menjadi orang kepercayaan Manajemen serta Erna satu-satunya
cewek berkulit gelap yang di antara yang lain, sebenarnya mukanya cukup manis
dengan gigi gingsulnya yang banyak menarik perhatian orang saat tersenyum.
Hari-hari kami
lalui dengan cukup berat, apalagi aku yang saat itu adalah karyawan cowok
satu-satunya selain pak Akbar driver kami yang selain sudah tua dia hobinya
nongkrong di warung saat tak ada barang yang diantar.
Smua tugas cowok
jelas menumpuk di aku sehingga para cewek ini kerap menyibukanku dengan tugas
yang mereka tidak mampu, kompensasinya adalah mereka kerap membantu memprospek
cutemer yang menjadi jatahku.
Suatu siang, saat
showroom sepi pengunjung, Arni yang paling getol meminta tolong padaku minta di
pijat tanganya terutama diantara jempol dan jarinya. Aku menurut saja sedang
teman cewek yang lain mencibir permintaan Arni yang katanya mengada-ada. Saat
aku pijat lembut telapak tanganya Arni
terlihat seperti sangat menikmati, bahkan pijatan itu lama-kelamaan menjadi
remasan, dan anehnya terasa ada yang meleleh dari balik celanaku, ya penisku
mengeluarkan semacam cairan bening licin yang normalnya keluar saat aku
terangsang bila sedang berpelukan atau berciuman bibir dengan pacar.
Aku merasa aku
terangsang dengan Arni gumamku dalam hati. Arni yang saat itu duduk
bersebrangan denganku meletakan kepalanya dimeja sambil menatapku yang sedang
meremas jari-jarinya.
Kebiasaan ini
menjadi rutinitas disela-sela Showroom
sepi, bahkan sekarang mereka sering berebut antara Arni, Ewi dan Erna. Hanya
Mumu yang sepertinya masih malu-malu dan sintia yang sepertinya lebih memilih
mengalah atau jaim.
Kebiasaan ini
juga ahirnya berlanjut saat malam di Mess, layaknya tukang pijat mereka sering
berebut bergantian untuk di pijat tanganya, menurut mereka saat dpijat tanganya
mereka menjadi terasa lebih bugar dan sakit-sakit di badanya berkurang. Entah
benar atau tidak nyatanya mereka seperti ketagihan.
Sampai suatu
malam tepatnya malam minggu, saat itu hujan turun, kami yang dari showroom ke
Mess berjalan kaki basah kuyup. Aku yang berencana mau keluar main ke kost
kawan-kawan ahirnya pasrah saja karena kalau hujan begini redanya pasti lama
dan terlalu larut nanti ga enak.
Sesaat setelah
mandi kami membuat kopi untuk mengusir dingin sambil menonton TV, tiba-tiba
mumu bilang kalau dia punya film romantis tapi ada adegan-adegan panas walau
tidak benar-benar seperti BF namun adegan-adegan ranjang kerap di tampilkan
walau hanya terlihat didalam selimut, atau gambar di perjauh atau hanya adegan
perut ke atas saja yang terlihat, namun itu sudah membuat para cewek menelan
lidah.
Saat itu aku
lihat mba Ewi berulangkali bersin. Sepertinya dia masuk angin dan minta
dikerik. Namun para teman ceweknya ga ada yang mau ngerik maka pilihan terahir
jatuh padaku. Ahirnya aku mengajak mba Ewi masuk kekamarku saja, yang memang
sekarang aku dikamar sendiri, sebenarnya karena ada 5 kamar maka Mumu dengan
sintia, Arni sekamar dengan Erna dan Mba Ewi yang memang dituakan mendapat
kamar sendiri.
Dikamarku mba Ewi
tengkurap dengan tetap memakai baju kaos oblong, sehingga aku masih bisa
mengeriknya dari sela-sela kaosnya. Namun saat mencapai tali pengait BH cukup
mengganggu sehingga aku meminta mbak Ei mlepas pengaitnya, karena sulit mba Evi
memintaku melepaskanya. Setelah kerikan dirasa cukup seperti kebiasaanku pada
teman-temanku aku memijat punggungnya untuk mengurangi ketegangan karena habis
dikerik, ilmu ini aku dapat dari teman kosku yang memang ahli memijat. Karena
aku sering di pijat maka aku jadi sedikit tau titik-titik pijatan yang tepat.
Ternyata mba Ewi
merasa pijatanku enak sehingga dia minta untuk dipijat nian,jangan hanya
menghilangkan ketegangan saja. Maka aku menyarankan dia untuk berganti baju saja
yang ada kancingnya dan posisi baju
dibalik sehingga kancingnya ada di belakang agar punggungnya bisa terbuka namun
bagian depan tertutup.
Maka saat itu
beranjak hendak kekamarnya untuk berganti baju, akupun keluar melihat teman
yang lain masih serius menonton film yang saat itu sedang beradegan panas, Mumu
sempat meliriku namun kembali fokus pada layar TV. Aku diam saja tak mau
mengganggunya, sampai mbak wi memanggilku untuk memijat dikamarnya saja.
Badan mba Ewi
memang panas, saat aku urut punggungnya bekas kerikanku tadi terlihat jelas
membekas merah, aku mulai memijatnya dari leher belakang sampai kepunggung
sebatas pinggang. Aku sebenarnya tak berfikir macam-macam karena aku memang
tidak terbiasa berfikir mesum, berciuman dengan pacarpun karena ungkapan rasa
sayang, aku saat itu beranggapan bahwa jika kita tidak ada ikatan cinta maka
kita tidak bisa untuk saling terangsang. Maka aku memijat mba Ewi tanpa ada
pikiran mesum sama sekali padahal aku sedang memijat punggung gadis mulus yang
cantik.
Tubuh mba Ewi
memang sekal padat berisi, walaupun pendek mba Ewi terlihat cantik dan menarik,
kulitnya terkesan segar dan bersih seperti kulit bayi yang gemuk, mukanya sama
sekali tak ada jerawat. Punggungyapun mulus tak ada noda kecuali bekas
kerikanku tadi. Aku tawarkan untuk mengurutnya menggunakan baby oil agar lebih
mudah saat pijatan berlanjut urut, mba Ewi menyuruhku mengambil baby oil di rak
mike up nya.
Setelah
melumurkan baby oil, aku mulai mengurut punggung mba Ewi berlahan sampai ke
pinggang, mbak wi memintanya mengurut sampai hampir kebokongnya karena
pinggangnya terasa sakit. Maka aku buka sedikit celana tidurnya yang
menggunakan karet yang kendor sehingga sedikit terlihat belahan pantatnya aku
mengurutnya pelan. Saat naik kembali kepunggung mba Ewi memintaku menambahkan
baby oil karena terlalu kesat punggungnya udah mulai mengering. maka aku
menuangkan baby oil langsung kepunggungnya, karena tidak segera ku usap baby
oil itu meleleh ke arah payudaranya, secara reflek aku mencoba mengentikanya
sehingga tanganku secara tidak sengaja menyenggol payudara mba Ewi dari
samping.
Mba Ewi
menggeliat kaget,
tapi tidak ada reksi marah, malah dia menyuruh untuk memijat area yang dekat
dengan payudaranya.
Aku jadi iseng
untuk mencoba sedikit menekan lembut ke area yang dekat dengan pangkal
payudaranya, mba wi sepertinya membiarkan saja bahkan saat aku kembali memijat
pangkal payudaranya mbea Ewi hanya mendesis seperti menahan geli dan enak, aku
semakin memberanikan diri memijat area payudaranya semakin ke tengah, terasa
kenyal, aku memulai mengurut dari bawah leher ke bawah sampai ke belahan pantat
lalu kembali naik ke tengah berlanjut turun melalui samping dan turun kembali
ke area payudaranya, kali ini aku nekat menelusuri seluruh payudara lembut itu dengan tangan
kananku menelusuri payudara kanannya dan tangan kiriku di payudara kirinya.
Aku tidak
menyangka kalau mba Ewi justru mengangkat tubuhnya yang artinya seperti
menyuruhku untuk terus meremas payudaranya sampai keputing.
Aku putari
payudara yang bulat dan cukup mengkal itu, terasa kenyal lembut dan membuat
burungku bangun.
Aku yang tadinya
jongkok, kini mengangkangi bongkahan
pantat mba Ewi walau aku tak berani untuk duduk di atasnya namun pada posisi
itu aku terlihat seperti sedang menunganginya.
Tubuh mba Ewi
menggeliat, menahan nikmat. Cukup lama aku menggarap payudaranya namun karena
mba Ewi hanya merespon dengan cara menikmatinya sedangkan tidak ada serangan
balasan maka aku berinisiatif untuk
kembali bersimpuh di sebelah kirinya, kini tangan kiriku meremas
payudara kirinya dan tangan kananku mencoba masuk ke dalm celana dalamnya
melalui bongkahan pantatnya yang sedikit terbuka.
Mba Ewi yang saat
itu hanya menggunakan celana longgar dan pinggangnya juga longgar karena
menggunakan karet kolor yang elastis maka tidak begitu menganggu masuknya
tangnku ke area anusnya.
Mba Ewi
menggeliat, kali ini ia mengangkat pantatnya lalu mencepit tanganku dengan
kedua pahanya, seperti menahan geli dia menenggelamkanmukanya ke bantal.
Aku semakin nekat
untuk terus menjelajahi belahan paha mulusya, jariku bergerak masuk ke
sela-sela pahaya dan kini kurasakan jariku menyentuh area basah dan licin.
Karena hanya mengira ngira aku mencoba terus mendorong jariku semakin ke bawah
ada aku rasakan ada rambut yang berhasil tersentuh, wah ini memang sudah area
vagina gumamku dal hati.
Aku mencoba utuk
mencari titik clitorinya, diantara
belahan basah aku rasakan ada daging keras yag menonjol di atara kulit yang aku
tebak adalah bibir vaginanya. Aku mencoba memeilinya pelan dan luar biasa,
tubuh mba Ewi menggelinjang hebat,
jepitan pahanya ditanganku mengendur bahkan kini ia membuka pahanya memberkan
keeluasaan pada jariku untuk memainkan Vaginanya.
Tangan kiriu
terus menggarap payudara mba Ewi dari bawah
dan tangan kananku terus memainkan vaginanya dari belahan pantatnya
karena mba Ewi masih dalam posisi telungkup.
Aku menggerakan
tangan kananku menelusuri clitoris ke belahan vaginanya lalu sesekali menyentuh
lubang anusnya, kurasakan belahan itu semakin basah saja, banyak cairan hangat
yang meleleh.
Kali ini
sentuhanku ku fokuskan pada area clitoris dan belahan vaginanya, gerakanku
semakin intens dan tak selang lama geliatan mba dwi semakin cepat dan dia
kembali menjepit tangan kananku dan ku rasakan ada sesuatu yang menyembur tanganku
namun hanya sedikit.
Lama mba wi
menjepit pergelangan tanganku, saat sedikit mengendur aku ingin menggerakanya
lagi daia kembali menjepitnya seoalah melarang aku untuk kembali meraba
Vaginanya.
Aku mencoba
membalik tubuhnya, maksud hati ingin mencium payudaranya namun saat tubuhnya
sudah terbalik dalam posisi terlentang mba wi segera menarik selimut.
Lalu tanganya
menahan kedua pergelangan tanganku yang sudah lepas dari jepitan pahanya.
“Ris, sudah dulu
takut ketahuan yang lain, nanti kamu balik lagi aja jam 1 an ya kalu yang lain
dah bobo”
Aku hanya
mengangguk tanda setuju lalu aku menutupi tubuh mba wi dengan selimut.
Sesaat sebelum
beranjak, mba wi meraih mukaku dengan kedua telapak tangan lembutnya di pipiku
dan mencium bibirku dengan kecupan keras. Bahkan dia juga sempat meremas
selangkangan ku dengan gemas.
Aku beranjak
keluar dari kamar mba Ewi, dan kulihat
di depan TV hanya tinggal Mumu saja sedang melihat Bioskop Trans Tv. Aku lihat
kamar yang lain sudah tertutup hingga aku bermaksud masuk ke kamarku namun ugi
menoleh kearahku dan memberikan kode padaku untuk mendekatinya.
Dia meraih tangan kananku dan menciumnya, lalu dengan ekspresi seperti orang
mencium bau ga sedap dia menyuruhku cuci tangan.
“ Hmwwwf.... Cuci
tangan dulu sana pakai sabun “ bisiknya
Aku rada tegang
juga, jangan-jangan mumu tau kalau aku melakukan hal di luar batas sama mba
Ewi, tapi aku mencoba untuk rileks.
Setelah mencuci
tangan seperti perintah ugi, ugi kembali memberikan kode agar aku mendekat dan
dia menunjukan pundaknya minta di pijat. Sambil berbisik lirih ugi mencoba
bertanya:
“ hey.. berapa
kali mba Ewi Orgasme?”
Aku kaget, tapi
mencoba tersenyum... pura-pura tidak tahu apa yang di bicarakan ugi.
30 menit ugi ku pijat dalam posisi duduk. Dia memberikan kode untuk sudah.
Lalu dia beranjak, sambil bilang bahwa dia tau semuanya karena tadi ia sempat
mengintip dari pintu yang memang tidak tertutup rapat.
Aku lumayan deg-degan, tapi karena tidak ada nada ancaman apa-apa aku merasa
tenangan walaupun mencoba menerka-nerka apa yang akan ugi bahas besok pagi.
Kulihat jarum jam menunjukan jam 00:12, mba Ewi menyuruhku balik lagi ke
kamarnya pas jam 01:00
Ku intip ruang TV
sudah gelap, Mugi sudah di kamarnya
bersama Sintia sedangkan Arni dan Erna
tidur sendiri-sendiri seperti mba Ewi.
Burungku terasa
tegang, aku mencoba mengingat kejadian tadi... membayangkan paha mulus dan
basahnya vagina mba Ewi... sampai ahirnya aku memelorotkan celanaku dan mulai
merangsang penisku menggunakan jari, aku remas buah zakarku, dan aku elus
batang penisku yang ujungnya mulai basah oleh pelumas.
Saat sedang
asik-asiknya, aku sempat mendengar suara pintu kamar seperti di buka namun aku
mengira itu paling kamar anak-anak lain yang mau ke kamar mandi.
Namun aku kaget,
saat ujung menisku tiba-tiba terasa seperti ada sesuatu yang hangat dan basah.
Saat aku membuka
mata, aku kaget ternyata mba Ewi sedang asik mengemut kepala penisku,
dijilatinya penisku mulai dari pangkal sampai ke ujung, sesekali kecupan dan
kulumanya membuatku menggelepar menahan nikmat tiada tara.
Aku tak mau
tinggal diam, maka aku tarik tubuh mba Ewi hingga kini posisinya mengangkangi
kepalaku sambil tetap mengulum penisku. Posisi kami seperti angka 69 dimana
posisiku dibawah.
Kuhisap setiap
apa yang menempel di mulutku, terasa asin dan aroma Vagina basah menyeruak di
hidungku membuatku makin bernafsu.
Mba Ewi menekan
memeknya di mulutku, lidahku yang terjulur di buatnya sebagai media untuk
merangsang titik-titik peka di setiap sudut memeknya.
Lama kami saling
mengoral, hingga ahirnya mba Ewi merubah posisinya dengan mengangkangi penisku.
Di bimbinnya
penisku ke arah vaginanya, dan di gesek-gesekanya kepala penisku yang basah
karena nafsu yang menggelora bercampur bekas kulumanya ke arah belahan
vaginanya yang mulai terasa sangat licin dan hangat.
Blesssss....
terasa begitu nikmat tiada tara tiada banding, saat batang penisku mulai masuk
melesak ke lobang hangat memek mba Ewi.... oh...... luar biasa
Mba Ewi terlihat
sudah berpengalaman, stidaknya aku tahu kalau dia sudah tidak perawan.
Dia yangberada
diatasku sangat mendominasi permainan ini, aku dibuatnya tak berdaya. Dia
menekan tubuhnya hingga terasa ujung penisku enyentuh dinding rahimnya,
diputarnya pinggang dan pantat bulatnya hingga aku seperti tak kuasa menahan semburan laharku. Namun karena posisi penisku
yang terjepit dan kepala penisku yang menempel menekan didnding rahim dan aku
juga berusaha sekuat tenaga untuk bertahan, hingga hanya ada kedutan-kedutan
nikmat yang aku rasakan .
Mba Ewi terus
menekan hingga aku sudah kembali normal, aku merasa aku kini bisa lebih menahan
diri, penisku yang tetap tegak terasa makin membesar dan memanjang, kini aku
bisa merasakan setiap titik dari lorong kenikmatan mba Ewi,
Mba Ewi memang
berpengalaman, dia sengaja membuatku klimaks tanpa ejakulasi, hingga aku bisa
melewati detik-detik rawan ejakulasi dan kini aku merasa semakin kuat dan
penisku semakin terkontrol.
Mba Ewi kembali
mengangkat dan memutar pinggulnya, penisku di jadikanya media untuk
mengobok-obok vaginanya... dia semakin menggila... beberapa kali penisku teras
a mau lepas dari cengkramanya hingga ia mengujamkan kembali lobang viginanya hingga mentok.
Luar biasa...
Tubuh mba Ewi berputar, kepalanya mendongak... tanganku ku mainkan untuk
meremas payudara dan memeilin putingnya hingga ahirnya tubuh mba Ewi limbung
dan memeluku erat. Pantatnya terus bergoyang naik turun kurasakan cairan hangan
meleleh ke batang penisku yang membuat suara telak-teplok, teplak teplok....
owh mba Ewi mengalami orgasme berulang kali, hingga ahirnya dia limbung dan
menggelepar tak mampu bergerak lagi.
Aku yang belum
sampai pada orgasme, berusaha tetap diam... merasakan hangatnya vagina mba Ewi,
hingga kurasakan jepitan itu mulai mengendor...
Aku tetap memeluk
mba Ewi yang memeluku di atasku, aku berusaha memeiringkan tubuhku dan tubuhnya
hingga kami berhadapan dan tetap ber pelukan.
Aku goyangkan
pinggulku, ku gerakan penisku yang masih mengeras, kunikmati vagina mba Ewi
yang basah, hangat dan terasa lebih lembut.
Aku gerakan pelan, namun aku kini sangat fokus menikmati rasa di penisku
seperti orang masturbasi... dan ah.......
aku merasa ingin menyemburkan air maniku.ut penisku yang masih sangat kencang
dan mengkilap , aku telentangkan mba ewi, dan penisku ku taruh di dada mba ewi
diantara belahan payudaranya.
Kulihat mba Ewi
yang pasrah saja telah membuka mata, penisku ku gerakan maju mundur, mba Ewi
sedikit tersenyum mungkin menganggapku lugu dan lucu...
Hingga ahirnya ia memegang penisku dan bagian bawah kepala penisku di
tempekanya ke putingnya, di gesek-gesek dan di putarnya... terasa begitu nikmat
titik itu... hingga ahirnya tubuhku bergetar dan Crot, Crooottt Crot... air
manku muncrat bersama rasa nikmat dan gatal enak di ujung penisku yang
berdenyut denyut... tiga kali air maniku muncrat dengan identitas deras dan
beberapa kali muncrat dengan intensitas sedang hingga ahirnya hanya memeleh.
Mba Ewi mengelap
ujung penisku dengan selimut, sedang air mani yang menyembur di dada dan
lehernya malah sengaja di lumurkanya keseluruh payudaranya dan leher hingga
seperti orang menggunakan lotion. Lalu dia menutupnya dengan selimut.
Kami tidur
berpelukan tanpa memperdulikan kawan lain yang berada di kamar sebelah. Tubuhku
dan mba Ewi hanya dibatasi oleh selimut.
Kami terbangun
saat terdengar ada bunyi pengeras suara
saat masjid sebelah Mess membangunkan
orang-orang di sekitar untuk bersiap-siap bangun.
"Selamat siang Bos ��
ReplyDeleteMohon maaf mengganggu bos ,
apa kabar nih bos kami dari Agen365
buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
ayuk... daftar, main dan menangkan
Silahkan di add contact kami ya bos :)
Line : agen365
WA : +85587781483
Wechat : agen365
terimakasih bos ditunggu loh bos kedatangannya di web kami kembali bos :)"