BAGIAN III
“MULAI OPERASI”
Namaku Aries Andi Susanto, kawan-kawan kecilku sering memanggilku Aas, suku
jawa, tinggi 172, BB 70, kulit sawo matang khas jawa... kata kawan-kawan ga
hitam-hitam amat mungkin karena aku memang cukup rajin merawat diri.
Soal Wajah, alisku
tebal, hidung cukup mancung walau tak seperti orang arab namun untuk umumnya
asia hidungku lumayan mancung, sedang yang banyak buat orang komen tertarik
padaku adalah janggutku yang terbelah tengah ditambah senyum manisku yang
katanya susah dilupakan.
Selesai kuliah, aku
yang telah terbiasa jauh dari rumah sengaja pergi meninggalkan kota
kelahiranku. Walaupun aku berasal dari kalangan keluarga yang boleh dibilang
cukup namun aku tak ingin menggantungkan hidup pada kesuksesan orang tua.
Ini adalah penggalan kisahku yang ke III, dimana aku mulai merintis usahaku
di bidang SPA dan Massage khusus Wanita.
Cerita sebelumnya :
Sepulang dari kost sintia, kami langsung menuju tempat SPA dan Massage
Khusus Wanita yang agendanya hari ini adalah mulai memberikan training kepada
para calon terapis, resepsionis dan cleaning service.
Sintia telah memisahkan mereka menjadi 3 kelompok. Kelompok terapis ada di
ruang pertemuan, resepsionis langsung sintia ajak keruang tamu, dan cleaning
service diberikan pembekalan melalui sebuah vidio yang di putar melalui LCD
proyektor di ruang pentri.
Selagi sitia memberikan instruksi kepada para calon resepsionis yang
berjumlah 3 orang dan nantinya akan bertugas secara bergantian sekaligus juga
menjadi kasir, aku diminta sintia memberikan pembekalan kepada para calon
terapis yang memang sudah dianggap oleh sintia memiliki kecakapan, kecantikan
dan kepribadian yang mendukung.
Sintia yang sebenarnya karyawan baruku,namun karena dia syarat pengalaman
maka aku mengangkatnya menjadi asisten pribadiku, dan ternyata aku tidak salah
mengambil keputusan.
Dedikasi dan kecakapan sintia sangat mendukung usaha yang aku rintis ini,
bahkan kini keputusanku akan sangat bergantung kepada bagaimana tanggapan
sintia.
Aku mencoba berkenalan dengan ke 9 calon terapisku. Aku jelaskan bahwa
disini nanti kita akan melayani tamu yang smuanya wanita. Yang mana pangsa
pasar kita adalah para wanita berhijab yang pastinya akan memilih tempat yang
benar-benar privasi.
Namun kita juga akan memberikan pelayanan sesuai kebutuhan mereka, mulai dari kecantikan, perawatan tubuh,
hingga kepada organ inim mereka. Karena biasanya untuk wanita-wanita kaya yang
ingin memberikan pelayanan special kepada suaminya agar tidak mencari wanita
lain di luar mereka ingin Vaginanya tetap kencang, indah dan wangi.
Smua calon terapis menyatakan siap, mereka menonton vidio tutorial cara memijat, melulur, facial, sampai kepada spa organ intim lainya.
Smua calon terapis menyatakan siap, mereka menonton vidio tutorial cara memijat, melulur, facial, sampai kepada spa organ intim lainya.
Setelah mereka memahami, pada hari kedua giliran sintia yang memberikan
instruksi pada mereka, para calon terapis ini di training oleh sintia untuk
langsung mempraktekan apa yang kemaren sudah mereka pelajari kepada boneka
robot yang telah dilengkapi sensor syaraf, yang akan memberikan aporan sejauh
mana perkembangan teknik memijat para calon terapis.
Kegiatan ini hampir berlangsung seharian, aku yang hari ini bertugas
mentraining resepsionis dan cleaning service sudah selesai jam 1 siang tadi. Sedang
sintia sampai jam 5 sore masih melanjutkan kegiatan.
Castemer service sakaligus recepsions sudah kulatih untuk nantinya langsung
melibatkan calon terapis terpilih dimana mereka harus mengkomunikasikan apa
yang menjdi keluhan calon pasien. Ada ruang husus yang kunamakan ruang
diagnosa. Suasana yang kubuat sangat romantis dan nyaman. Sehingga nantinya
calon pasien akan merasa yakin untuk melanjutkan treatmen berikutnya.
Diruang ini nantinya terapis akan
mendengarkan keluhan dari calon pasien yang akan di catat oleh resepsionis dan
tahap selanjutnya terapis yang saat itu berperan sebagai custemer service akan
menerima catatan dan cek list dari resepsionis. Setelah dirasa cukup
recepsionis akan meninggalkan ruang diagnosa, dimana selanjutnya tugas dari
custemer service untuk melanjutkan kegiatan ketahap berikutnya.
Pasien akan diberikan pakaian khusus, bagi wanita berhijab akan disediakan
hijab tipis.
Pakaian sudah di desain sedemikian rupa sehingga akan sangat memudahkan
terapis dalam memijat dan tetap memberikan kenyamanan kepada pasien. Pasien dilarang
menggunakan pakaian pribadi termasuk pakaian dalam.
Diruang terapis nantinya akan ada tiga tingkatan, yaitu tingkat pemula
dimana pasien hanya akan dikenalkan dengan terapi yang wajar, seperti totok
wajah, pijat badan dan mandi kembang...
Jika mereka sudah merasa yakin dan nyaman, pada kunjungan ke dua mereka
akan di tawarkan untuk lulur dan spa... dimana mereka akan dilulur dan massage
seluruh badan oleh terapis wanita. Dan itu sudah mewajibkan pasien untuk
membuka pakaian, di tahap ini terapis harus melihat bagaimana kondisi kejiwaan,
pengalaman sexs, dan juga keinginan dari pasien. Target yang di terapkan adalah
mereka bisa mendapatkan kepuasan layanan bahkan kebutuhan batin bila
diperlukan.
Disinilah tugasku untuk menjelaskan kepada para calon terapis, sintia yang
sore itu telah selesai memberikan treaning. Mencoba untuk berdiskusi dengnku.
Sintia memintaku untuk mengajari bagaimana bisa merangsang vagina perempuan agar mereka bisa mencapai orgasme. Aku sebenernya kaget tapi sintia meyakinkanku kalau sintia memahami betul keadaan usaha yang sedang kurintis, walaupun sintia merasa cemburu namun sintia akan berusaha memahami dan tak ingin menguasaiku.
Sintia menjelaskan juga kalau aku harus memberikan pelayanan batin secara adil kepada para terapis agar mereka tidak menjadi lesbian.
Dari penjelasan sintia aku bisa memahami, maka malam itu aku panggil 1 persatu para terapis yang sedang istirahat dikamar mereka.
Sintia memintaku untuk mengajari bagaimana bisa merangsang vagina perempuan agar mereka bisa mencapai orgasme. Aku sebenernya kaget tapi sintia meyakinkanku kalau sintia memahami betul keadaan usaha yang sedang kurintis, walaupun sintia merasa cemburu namun sintia akan berusaha memahami dan tak ingin menguasaiku.
Sintia menjelaskan juga kalau aku harus memberikan pelayanan batin secara adil kepada para terapis agar mereka tidak menjadi lesbian.
Dari penjelasan sintia aku bisa memahami, maka malam itu aku panggil 1 persatu para terapis yang sedang istirahat dikamar mereka.
Mereka memang sengaja aku sediakan kamar dalam ukuran 2X 3 yang hanya cukup
untuk tempat tidur dan lemari pribadi mereka dan semua kamar dilengkapi dengan
kamar mandi pribadi. Sedangkan untuk meninton tv sengaja mereka aku sediakan TV
dalam ukuran yang besar di ruang tengah agar mereka tetap bisa bersosialisasi.
Seluruh pakaian pribadi mereka dikumpulkan dalam ruang husus, dan mereka
hanya boleh memakainya saat pulang/liburan. Sedangkan saat berada di lingkungan
SPA mereka sudah kusiapkan pakaian khusus, dimana saat bekerja mereka
menggunakan pakaian terusan panjang yang tipis dan lembut, dengan hijab panjang
namun tipis. Mereka terlihat sopan namun sangat menggairahkan. Ini juga yang membuat para pasien gemas akan
kecantikan para terapis.
Sedangkan saat di luar jam kerja mereka diberikan pakaian seragam dengan
rok panjang putih tipis bermotif bunga, dan pakaian atas putih lengan panjang
tipis yang sangat nyaman dipakai untuk tidur.
Kamar mereka ada di lantai 3 dimana disitu juga ada kamar sintia dan
kamarku, namun kamar pribadiku ada dalam satu ruang yang terpisah dari kamar
para terapis. Dimana kamarku dan sintia dilengkapi dengan satu ruang tamu dan
ruang keluarga serta dapur minimalis. Sehingga siapapun yang akan menuju
kamarku atau kamar sintia akan masuk kesebuah ruangan yang seperti rumah
pribadi. Sedangkan kamar terapis, ada di dalam satu ruang khusus dengan 12
rruang kamar, dan disitu juga ada 1 ruang keluarga dan 1 dapur. Ini memang
khusus untuk para terapis dan recepsionis.
Sedang para cleaning service mereka tinggal di lantai 2 dengan kamar yang cukup luas dimana mereka tinggal dalam 1 ruang kamar yang lengkap dengan TV dan sebagainya, dimana kamar mereka bersinggungan langsung dengan dapur.
Sedang para cleaning service mereka tinggal di lantai 2 dengan kamar yang cukup luas dimana mereka tinggal dalam 1 ruang kamar yang lengkap dengan TV dan sebagainya, dimana kamar mereka bersinggungan langsung dengan dapur.
Pukul 21:05, aku panggil sintia yang sedang mennton tv di ruang depan
kamarku dan kamarnya.
“Sin, coba kamu panggil satu terapis yang sepertinya sudah siap untuk
menjadi terapis tahap 3 nantinya bila ada pasien potensial. “
“Siap pak, sepertinya yuli, tetti dan vina yang sudah bisa memahami pak. Aku
coba dari yuli dulu ya.. bapak tunggu di dalam kamar aja”
Maka sesaat kemudian ada yang mengetok kamar, aku buka pintu kulihat wajah
yuli di depan pintu. Yuli memang terlihat manis sekali walaupun berhijab. “Masuk
yul... non sintia mana?” tanyaku,
“Non sintia tiduran dikamarku pak” jawab yuli
Sintia memang sepertinya memberikan kesempatan padaku untuk mengeksplorasi
para terapis.
Aku persilahkan yuli masuk, lalu aku suruh dia berbaring di ranjangku yang cukup
besar.
yuli berbaring, dengan tanganya di taruhnya di perut. Aku berdiri di
samping yuli.
Aku menjelaskan kepada yuli, bahwa kita punya misi untuk memberikan
kepuasan batin pada pasien yang sudah mencapai level 3, dimana walaupun pasien
wanita, terapis juga wanita bagaimana caranya agar mereka tetap mendapatkan
kepuasan dan tetap nyaman. Sehingga mereka akan kembali lagi tanpa membuat
mereka menjadi lesbian.
yuli mengangguk, tanda mengerti.
Maka aku segera menarik rok panjang yuli ke atas, sekaligus baju nya yang
longgar.. hingga sekarang tubuh yuli hanya tinggal BH dan Celana Dalam model G
String saja. Ku baringkan lagi tubuh yuli lalu aku mulai membelai leher yuli
dengan kedua telapak tanganku, tubuh yuli bergetar hebat menahan geli, dan juga mulai terangsang oleh
sentuhanku.
Tanganku mulai menyusuri perut yuli dan menuju ke paha... tubuh yuli
menggelinjang-gelinjang... bagai cacing
kepanasan, yuli melenguh......
Aku lajutkan dengan membuka BH yuli, wow luar biasa payudara yuli bulat,
bagaikan buah apel, dengan puting yang terlihat masuk ke dalam. Saat mulai ku
sentuh yuli terlihat sangat takut. Dan dia mencoba menahan tanganku.
Aku biarkan
tangan yuli memegang punggung tanganku lalu dia membimbing telapak tanganku
menuju payudaranya, keras sekali. Aku belai berlaha dan saat aku mulai mencoba
meremas pelan tubuh yuli terangkat... dan tiba-tiba tubuhnya meengkung dan
kulihatdari balik celana dalamnya yuli seperti keluar cairan yang sangat
banyak... seperti mengompol. Tubuh yuli terhentak, aku sendiri penasaran...
yuli seperti mengalami orgasme tapi alangkah cepatnya... dan aku sendiri baru
tahu kalau ada wanita yang orgasmenya sampai seperti orang ngnompol...
“Maaf pak... yuli ngompol”kata yuni
“ga papa yul... ngompolnya enak kan?” tanyaku
Yuni mengangguk...
Aku penasaran, maka langsung aku copot
celana dalam yuli yang sudah basah kuyup, cairan yang cukup banyak
hingga membasahi bad cover.
Mugkin karena sudah mengalami orgasme, tingkat sensitivitas yuli sedikit berkurang, hingga saat aku belai permukaan vaginanya dia hanya menggelinjang pelan.
Mugkin karena sudah mengalami orgasme, tingkat sensitivitas yuli sedikit berkurang, hingga saat aku belai permukaan vaginanya dia hanya menggelinjang pelan.
Aku kecup puting payudara yuli yang bulat. Putingnya memang melesak
kedalam, aku coba nenyedotnya dan kurasakan puting yuli mulai muncul
kepermukaan. Begitu kulakukan bergantian kanan dan kiri, sambil jariku
memainkan clitorisnya... sesekali aku mainkan ujung lidahku untuk mengorek
puting yuli...
kurasakan vagina yuli mulai basah, sehingga aku coba menyisipkan jariku di belahan vaginanya dan tak lama berselang yuli mulai melenguh ....
“ah...... eh...... ah... eh.....”
“pak.... hmmmmmm......ah........” lenguhan yuli semakin menjadi
Aku sedot terus puting yuli yang mulai menonjol. Dan tak selang lama tubuh
yuli melengkung dan terhempas di iringi dengan semburan cairan dari vaginanya
yang membesahi tanganku dan bad cover..
Crot... brottt.... cukup banyak
seperti air yang muncrat dari dalam plastik yang diledakan...
Wow.. mungkin ini yang di namakan squirting... tidak banyak wanita yang bisa seperti yuli...
Wow.. mungkin ini yang di namakan squirting... tidak banyak wanita yang bisa seperti yuli...
Aku merasa iseng dan penasaran, maka aku teruskan saja memainkan vagina dan
payudara yuli.... yuli sepertinya belum selesai, sehingga tubuhnya terus
mengeliat seperti cacing kepenasan dan tidak sampai dua menit, yuli kembali
melenguh
“ohhhhhhhhhhh.........” crottttt
lagi... yuli kembali orgasme.... squirting.
Yuli memegang tanganku,” pak... ampun pak... yuli mohon... kasi waktu
yuliistirahat”
Aku tersenyum dan mengecup kening yuli.
Aku bimbing yuli untuk menggunakan baju kembali, lalu aku menyuruhnya untuk
kembali ke kamarnya..
No comments:
Post a Comment