Cerita Dewasa Malam Pertama Dengan Teman Kost Perawan - Cerita Sex Dewasa

Cerita pengantar tidur,inspirasi berimajinasi, dan mengenali hasrat diri

Ads Here

Tuesday, January 9, 2018

Cerita Dewasa Malam Pertama Dengan Teman Kost Perawan



Namaku Aries Andi Susanto, kawan-kawan kecilku sering memanggilku Aas, suku jawa, tinggi 172, BB 70, kulit sawo matang khas jawa... kata kawan-kawan ga hitam-hitam amat mungkin karena aku memang cukup rajin merawat diri.

Soal Wajah, alisku tebal, hidung cukup mancung walau tak seperti orang arab namun untuk umumnya asia hidungku lumayan mancung, sedang yang banyak buat orang komen tertarik padaku adalah janggutku yang terbelah tengah ditambah senyum manisku yang katanya susah dilupakan.

Selesai kuliah, aku yang telah terbiasa jauh dari rumah sengaja pergi meninggalkan kota kelahiranku. Walaupun aku berasal dari kalangan keluarga yang boleh dibilang cukup namun aku tak ingin menggantungkan hidup pada kesuksesan orang tua.

Berbekal yakin aku mencoba peruntungan disebuah kota di Palembang, sembari melihat peluang aku yang memang berlatarbelakang pendidikan Teknik Komputer melamar di sebuah perusahaan yang sedang berkembang yang bergerak di bidang jasa layanan penyedia perangkat lunak maupun perangkat keras bagi perusahaan-perusahaan baik BUMN maupun Swasta di kota Palembang dan sekitarnya.

Setelah mulai bekerja, aku yang awalnya menginap di hotel standar hampir 15 hari maka aku memutuskan untuk mencari tempat kost yang strategis dan nyaman.
Tempat kost yang kutinggali cukup nyaman, dengan kamar yang luas di lengkapi dengan dapur kamar mandi dan ruang tamu.

Ada sekitar 15 kamar paviliun yang semua menghadap ke halaman . hampir semua yang tinggal disitu adalah karyawan yang beberapa diantaranya sudah berkeluarga dan ada juga beberapa yang masih singgle seperti siska yang kebetulan bersebelahan kamar denganku.

Siska adalah seorang karyawan Bank swasta di kota P, dia menempati posisi wakil kepala cabang.  Walaupun sibuk Siska sepertinya sangat peduli terhadap kesehatan dan penampilan sehingga tubuhnya cukup bagus dan wajahnya selalu tampak bersih terawat.

Awalnya aku berusaha untuk berskap biasa saja terhadap siska, disamping karena umurnya yang sudah lebih tua, kariernya juga lebih baik, aku juga berfikir kalau dia pasti telah memiliki tambatan hati di kantornya, karena tidak mungkin wanita secantik Siska belum ada yang mencoba mendekati.

Hampir 2 bulan aku bekerja, dan 1,5 bulan aku tinggal berdampingan dengan siska. Smua berjalan Normal kami hanya saling say hello saat sama-sama memarkirkan kendaraan atau pas sama-sama berangkat kerja.

Sampai pada suatu hari, tepatnya hari sabtu dimana kebetulan kami memang libur dan ga ada lembur. Aku yang pagi itu takseperti biasanya bangun pagi dan duduk di teras depan sambil minum kopi dan merokok alakadarnya karena aku memang bukan perokok sejati namun juga bukan cowok anti rokok.
Siska yang sepertinya juga baru bangun dengan rambut yang masih kusut dan pakaian yang sepertinya dia pakai untuk tidur sedang meregangkan otot-ototnya di teras depan yang bersebelahan dengan teras tempatku duduk. Aku bersikap cuek sambil memainkan smartphone ku sampai Siska menoleh dan menyapa “Hay... Aris” sambil tersenyum manis.

Aku hanya membalasnya dengan senyum sambil menghebuskan asap rokok.
Tak kusangka Siska datang menghampiriku yang masih duduk, lalu duduk di kursi teras yang memang ada sepasang di setiap teras.

Aku masih bersikap cuek sampai aku dikagetkan dengan gelasku yang ku pegang di rebutnya oleh siska dan dengan cueknya diapun menyeruput kopi hitam kental yang memang seperti biasa tanpa gula.


Siska meminumnya dan kulihat sangat menikmatinya. “wah... enak nich kopinya... kopi lahat ya?” tebak siska.
“kok tau?” jawabku
“hampir seluruh kopi asli udah aku coba ris..” siska nyerocos menjelaskan secara detail pengalamanya dengan kopi...


Pagi itu hampir kami habiskan dengan bertukar cerita yang ringan-ringan bersama siska.
Tepat jam 9 pagi siska berpamitan untuk mandi, akupun berniat untuk masuk kamar untuk melanjutkan tidur.. karena hari cukup mendung dan aku tak ada rencana untuk kemanapun. 

“ris kamu ada rencana kemana ga hari ini?” tanya siska aku jawab dengan menggeleng...
“temenin aku yukz.. “ aku tak sadar menjawab dengan mengacungkan jempol yang artinya setuju..
“ ok aku mandi dulu ya... “ kata siska sambil berlari kecil kegirangan seperti anak ABG saja grutuku dalam hati.


Kami berangkat menggunakan mobil Siska, setelah menanyakan maksud dan tujuan Siska mau kemana maka aku putar kendaraan menuju komplek pertokoan yang ada di kota P.

Siska menggandeng tanganku masuk ke toko pakaian, Butik khusus pakaian wanita, sebenarnya aku rada kikuk masuk ketempat begituan namun karena ga ingin membuat siska kecewa maka aku turuti saja kemauan Siska.

Setelah lelah mutar-muter di pusat perbelanjaan, nonton dan smua ditutup dengan makan malam. Keakrapan kamipun berubah 180 derajat, dari kami yang kemaren hanya say hallo sekarang lebih mirip pasangan yang sedang dimabuk kasmaran.


Jam 9 malam kami pun memmutuskan untuk pulang, tak tau mengapa dalam perjalanan pulang Siska terlihat begitu mesra mengapit lenganku, bahkan saat didalam kendaraanpun kepala Siska selalu disandarkan pada pundaku.

Setelah memarkirkan kendaraan dan kutengok siska begitu lelap dalam tidurnya, dengan pelan aku mencoba menggeser kepala siska ke sandaran kursi agar siska tidak terbangun.

Setelah menarus seluruh barang belanjaan siska ke kamarnya, baru kali inilah aku masuk kekamar siska walaupun kamarku dan kamarnya hanya terhalang didnding. Nuansa pink dan romantis ala wanita sexsi, dengan aroma kamar yang bersih dan wangi, sprei dan sarung bantal dengan model  bruket  yang  terbuat dari bahan halus smua sangat rapih tertata. Libidoku sempat bangkit melihat nuansa kamar yang memang sangat menggairahkan.


Lamunanku segera ku ahiri, aku segera beranjak ke mobil untuk membangunkan siska, namun melihat siska yang begitu pulas aku tak tega membangunkanya. Maka aku putuskan untuk mengangkat siska seperti anak kecil yang tertidur di kendaraan.

Setelah mengangkat tubuh siska, dan mengunci mobil maka aku segera mengantarkan siska yg masih pulas ke kamarnya, kuletakan tubuh siska di atas kasur, suasana diluar yang sudah mendung dan angin bertiup cukup kencang membuat pintu ruang tamu tertutup dengan sendirinya.

Sedang pintu kamar masih terbuka. Aku letakan pelan tubuh siska yang masih dalam gendonganku, aroma harum kamar dan juga aroma keringat siska yang kurasakan begitu sedap membuatku betah menggendong siska.

Buah dada Siska yang menonjol tepat di hadapan mukaku, leher yang halus dengan ramut lembut serta pipi merona yang sangat menggoda semua ada di hadapanku membuat naluri kejantananku benar-benar liar. Namun akal sehatku masih bertahan. Aku tak mau merusak keakrabanku dengan siska yang baru terjalin.


Namun aku kaget saat meletakan tubuh siska di atas kasur, tangan siska tiba-tiba melingkar di leherku. Dengan mata yang masih terpejam mukaku di tariknya menuju mukanya dan tanpa di komando bibir kami saling berpagutan.


Lama sekali kami saling mengecup, bibir tipis siska yang tipis dan sangat menawan membuatku sangat menikmati moment ini, tubuhku ditarik siska untuk memindih tubuhnya. Walau pakaian kami masih lengkap namun kurasakan kalau penisku berada tepat di selakangan siska dan dadaku menindih buah dada siska. Pakaian siska yang lembut membuatku semakin tenggelam dalam aroma nafsu malam itu.

Kini ciumanku mendarat di leher siska, tubuh kami saling menggesek, desiran2 nafsu kian mengalir deras, leher siska ku lumat jengkal demi jengkal, nafas siska kian menderu.... penis dalam celanaku mulai meronta-ronta.

Ciumanku menuju telinga siska yang begitu halus, tipis, ku lumat daun telinga siska yang kanan dan yang kiri.. dan kini lidahku kumasukan ke lubang telinga siska... siska kian menggeliat namun matanya masih terpejam....

Selakangan siska yang masih terbugkus celana jeans kini terbuka, memberikan keleluasaan pada penisku yang mulai menonjol untuk menempel dan menekan.

Sejenak ku hentikan aktifitasku, mukaku masih sangat dekat dengan muka siska. Kupandang wajahnya hingga siska membuka mata.

mata kami saling beradu, “ris maafin aku... aku nyaman sekali bersamamu”
maka tanpa dikomando kamipun segera melanjutkan ciuman kami..

Nafsu kami yang makin menggelora, membuatsiska kehilangan akal sehatnya. Dia segera menarik kaosku hingga aku telanjang dada, siska segera membalik tubuhku hingga aku kini ada di bawahnya.. 


siska melumat buah dadaku yang kurasakan sangat geli dan enak.. akupun dengan sigap menarik baju siska hingga sebuah kini siska hanya menggunakan BH berwarna pink dengan buah dada yang terlihat ingin mencuat keluar.

Siska sepertinya sudah sangat bernafsu, dia mencopot sendiri Bhnya dan mengarahkan puting nya kemulutku...segera aku sambut puting yang masih kecil berwarna keunguan yang aku rasakan sangat lembut dengan payudara kecil namun menonjol hingga mirip lancip.

Walau terlihat sepintas, namun aku sempat mengagumi bentuk payudara siska yang sangat unik ini.
Tanpa menyia-nyiakan waktu ku lumat habis payudara siska secara bergantian sambik kuremas lembut pangkal payudara siska, mirip orang yang sedang memegang dua es cream segar aku lumat dengan gemas hingga siska benar-benar mengerang dan tak selang lama tubuh siska memeluk erat tubuhku, dan selakangan siska di gesek-gesekanya secara liar dan mengejan..... 


“ah...... ah..... risssssss aku sampai”
ternyata siska mengalami orgasme, mungkin ini yang disebut orgasme payudara.

Setelah terkapar sejenak di atas tubuhku, siska mulai bangkit, dan dengan cekatan membuka seluruh pakaian yang tersisa ditubuhku. Celana jeansku di lepasnya dan celana dlamkupun di tariknya dan di biarkan berserak di lantai.

Penisku yang tadinya mulai meredup, diraihnya oleh siska hingga serasa disengat listrik. Penisku kembali bangun tegak berdiri.


Siska melumat habis batang penisku, di jilatnya, di kulumnya, dan buah zakarkupun tidak luput dari kecupan dan jilatan siska.


Ku tarik tubuh siska hingga terbaring di sampingku, ku  lepas celana siska, hingga kini hanya celana dalam model g string yang menutup vagina siska.


Terlihat beberapa helai rambut tipis menyembul di balik G string. Aku sengaja tidak langsung membuka celana dalam siska dan aku mencoba memainkan jariku membelai lembut vagina siska dari luar G string.


Tubuh siska mengelinjang, payudara siska kembali aku serang, aku sangat gemas dengan payudara siska yang sangat unik dan menggemaskan.

Kurasakan vagina siska sudah banjir, mungkin dari saat orgasme tadi, maka segera aku lepas G string siska hingga kini tubuh kami berdua benar-benar telanjang bulat.

kini mukaku ku taruh di selakangan siska, aku mulai menjilat bibir vagina siska.. kusibak bulu-bulu halus itu dan kini lidahku ku mainka di clitoris siska. Siska mulai meronta tak karuan. Pinggangnya sesekali terangkat menahan nikmat, tanganya mencengkeram rambutku dan sesekali menekan kepalaku hingga aku jauh tenggelam dalam aroma vaginanya yang begitu membangkitkan birahiku.

Setelah beberapa saat, siska menarik tubuhku untuk menindihnya, aku sebenarnya agak ragu untuk melanjutkan kegilaan ini. 


Kami memang sudah lama saling tau namun kami belum saling mengenal. Cintapun akan sangat aneh bila di libatkan. Yang jelas kami memang merasa saling nyaman dan birahi kami saling memuncak.

Aku mencoba berhenti sejenakwalau tubuhku masih menindih tubuh siska, dan menisku kurasakan menempel di selakangan siska.

“Sis.. apa kamu akin dengan semua ini?” tanyaku
“Yakin ris... aku nyaman denganmu, dan aku rela memberikan smua padamu...” jawab siska
“Apa kamu ga nyesal nantinya sis?” tanyaku meyakinkan... walaupun aku sendiri sangat menginginan ini semua berlanjut dan tuntas.


“ ris.. sudah banyak yang mengajaku sampai ke tahap ini... namun aku ga pernah mendapatkan kenyamanan seperti denganmu.  Dan baru kali inilah aku melayang.. mungkin itulah yang disebut orgasme, lanjutkan ris.. aku takan menuntut apapun darimu” jelas siska


Maka dengan separoh yakin, akupun masih mencoba untuk meyakinkan diri untuk melanjutkan kegilaan yang nikmat ini.

Penisku di pegangnya oleh siska, di tuntunya dan di gesek-gesekanya ke bibir vagina siska
“ris, aku masih virgin... jadi sabar ya...”


aku hanya mengangguk, memang aku rasakan masih sempit sekali vagina siska.. dan saat kepala penisku mulai masuk kurasakan ada semacam penghalang di lobang vagina siska”


Aku menekanya pelan, sesekali mundur lalu kutekan lagi... hingga aku rasakan ada yang mulai tersibak...

Kulihat muka siska tak terlihat tanda kesakitan disana, matanya terpejam dan tanganya masih membimbing penisku untuk masuk.. sampai saatnya kepala penisku berhasil menyibak penghalang itu dan blesss... seluruh batang penisku tenggelam hingga pangkal.

Kurasakan Vagina siska mencengkeram keras penisku, denyutan-denyutan kecil kurasakan, baik dari vagina siska maupun batang penisku.

Sesekali kugerakan batang penisku, kutekan dan kutarik pelan hingga tercipta irama yang nyaman dan lembut...

Cengkraman vagina siska kini mulai terasa longgar, vagina siska kini terasa licin dan hangat.. menciptakan kenikmatan yang teramat sangat bisa aku rasakan.

Siska pun mula menggoyangkan pinggangnya mengimbangi gerakanku hingga pada saat tangan siska menarik pinggangku agar menekan keras ke dalam vaginanya dan tubuh siska mengejag sambil memeluku erat... siska sepertinya mengalami orgasme lagi...

Aku terus menggoyangkan penisku, waaupun ada yang ingin meledak namun aku masih bisa menahanya... aku goyangkan penisku kekanan dan kekiri dan sepertinya siska masih mencari sisa-sisa kenikmatan yang baru ia temukan hingga tiba-tiba siska kembali melenguh... dan dia mengalami orgasme untuk ketiga kalinya...

dia tertawa malu dan tersipu....
“ih... ris... nikmat banget ya.... ssekarang kamu keluarin dong”
aku kembali mengoyangkan penisku maju mundur, kanan dan kiri... dan sepertinya siska kini hanya mengimbangi aku yang sedang menuju puncak kenikmatan dan saat semua akan meledak.. aku cabut penisku dan ku taruh penisku diatas dada siska.. dan crot... crot... crot...
Air maniku berhamburan hingga ke leher siska... siska terlihat begitu bangga... dan puas...

Bahkan dia mengoleskan  air maniku ke seluruh payudaranya yang kanan dan kiri...
“Ris ini tanda aku nyaman dan tulus denganmu”
aku hanya tersenyum bangga.

Namun aku merasa risih, maka aku segera mengambil tisu dan mengelap bekas maniku yang mulai mengering dan menutup tuh siska dengan badcover, lalu aku memeluknya hingga kami tertidur sangat pulas..


Ikuti kisahku pada BAGIAN II

No comments:

Post a Comment