CERITA SEBELUMNYA : PART I
Setelah merasa cukup puas aku menjilat vagina istriku Siti yang masih perawan saat itu, aku mencoba untuk menyibak bibir vaginanya yang masih rapat menutup seperti garis walaupun sudah basah oleh cairan vaginanya, aku coba mengintip untuk melihat selaput dara di lobang kemaluanya, ternyata masih benar-benar tersegel rapi asli, selaput dara masih menutup samar lobang kenikmatan itu.
Aku coba untuk membuka lebih dalam dan merangsang kembali klitorisnya dengan jilatan-lilatan lembut di clitoris dan juga bibir vaginanya. semakin aku buka lenguhan demi lenguhan dari mulut istriku semakin kencang terdengar, semakin terangsang pula aku mendengarnya sehingga aku makin semangat menjilat, mengecup, serta melahap setiap jengkal vagina yang masih murni belum pernah tersentuh tangan lelaki ini.
Karena rasa terangsang yang amat sangat dan ujung kepuasan yang belum tercapai kulihat muka istriku memerah menahan konak dan kenikmatan. aku berinisiatif untuk mengantarkanya ke ujung kenikmatan tanpa harus menyobek selaput daranya, karna aku takut menyakitinya dan ada rasa trauma yang membuatnya sulit mencapai orgasme pertamakali dalam hidupnya.
Maka aku geser mukaku dari selakanganya pindah kembali ke payudaranya yang mengkal, kenyal dan menggemaskan itu. sambil jariku tetap memilin dan menggesek vaginanya mulutku beraksi menghisap payudara serta puting istriku secara bergantian yang membuatnya menggelinjang dan mengerang keenakan, semakin cepat aku mengosok kliorisnya dengan jari maka semakin cepat pula rintihanya serta cengkramanya semakin kuat di kepala dan pundaku.
mas...... ah.... aku diapain mas....
mas ampun mas..... ah.... mas aku mau pipis...
semakin dia merancau, semakin semangat aku mempermainkan vagina itu dan...
ah mas.......... tubuh istriku mengejang.... nafasnya seperti berhenti sejenak, bergetar dan .... crot...... sur, crot.... sur...... keluar cairan deras bercampur air dari vagina istriku..... aku sempat kaget dan terheran, ternyata istriku bisa muncrat saat mengalami orgasme, saat aku kembali menyentuh clitorisnya tubuhnya kembali mengejan dan croooooot.... suuuuuur.... semburan yang cukup jauh kembali muncrat dari vagina istriku ini.... ah luar biasa, dari sekian banyak wanita yang aku tiduri baru pertamakalinya aku menemukan vagina yang seistimewa ini, cairan vagina itu membanjiri sprei dan lantai. saat aku cium tidak tercium aroma pesing sama sekali yang berarti ini bukan air kencing pada umumnya.
Saat aku lihat muka istriku yang memerah mulai redup dan kelelahan, dia tersenyum sambil tanganya meraba mukaku. " mas terimakasih ya... ini luar biasa... dan maafkan aku tak bisa menahan pipis"
aku hanya tersenyum..... "iya sayang... ini bukan pipis biasa, apa kamu menikmatinya?"
dia tersenyum dan mengangguk.
Malam itu aku habiskan waktu hanya dengan memeluknya hingga subuh berkumandang.
Setelah selesai melaksanakan ibadah subuh, dan istriku sudah selesaimandi hanya dengan mengenakan kimono tebal danrambutnya di gulung menggunakan handuk, istriku mengantarkn secangkir teh, ternyata istriku sudah mandi keramas... terlihat sangat menawan sehingga burungku yang sama sekali belum tersentuh dari semalam menggeliat ingin keluar dari sarangnya... maka saat istriku mendekat segera ku gandeng tanganya dan kutarik tubuhnya kedalam pelukan. istriku menurut saja duduk di pangkuanku dan memeluku malah mencium bibirku
lama bibir kami berpaguta hingga ahirnya tubuh kami tumbang diatas kasur empuk bertaburkan bunga melati...
aku cium leher istriku, kukecup setiap jengkalnya sampai istriku mengerang ...
kulanjut ke bawah, ku buka simpul tali kimononya hingga akhirnya tersembulah payudara indahnya, masih terlihat bekas gigitan-gigitanku semalam di payudaranya.... istriku pasrah... matanya terpejam, mulutnya merintih, mendesis saat aku garap setiap jengkal payudara dan puting susunya
mulutku kembali merayap kelehernya, ke telinganya lalu ku jilat seluruh daun telinganya, kanan dan kiri membuat istriku melenguh panjang.....
turun kembali ke puting, turun ke perut lobang pusar kucilat habis, ke paha dan berujung ke vaginanya yang sudah mulai banjir, saat klitorisnya kumainkan denga lidah tubuh istriku melengkung... dan crott surrrrrr..... istriku kembali mengalami orgasme sehingga mukaku basah kuyup oleh cairan kenikmatan itu. aku tidak peduli... tetap kuteruskan memainkan vagina istriku yang sangat indah ini...
setelah kurasa siap, aku mulai mengangkat paha dan pantat istriku, kutaruh bantal dibawah pantatnya, lalu aku lepas seluruh pakaian yang menempel di badanku.
aku buka paha istriku lebar-lebar... dan aku mulai menempelkan ujung penisku di bibir vaginanya....
aku gesek, sedikit demi sedikit hingga ahirnya kepala penisku mulai bisa membelah bibir vagina mungil dan tembem itu, kulihat ekspresi muka istriku masih menahan kenikmatan,
aku dorong sedikit sambil tetap aku gesekan ke atas dan kebawah.... mulut istriku sedikit menyeringai tanda menahan sedikit nyeri mungkin dan secara berlahandan pasti kepala penisku sudah cukup dalam terbenam.... sampai pada akhirnya seperti ada tulang yang menghalangi kepala penisku untuk masuk.... namun aku tetap menahan kepala penisku untuk tidak lepas dari cengkraman bibir vagina itu...
aku bisikan ditelinga istriku "sakit sayang?"
"teruskan mas, aku siap menahan apapun rasanya"
maka aku semakin yakin untuk mendorong penisku yang sudah kaku dan siap merobek apapun yang menghalangi. maka dengan berlahan dan terus memaksa masuk kepala penisku semakin dalam menerobos dinding vagina itu dan sret, sebuah penghalang yang sedari tadi menahan kepala penisku kini berhasil dilewati dan bless penis ini semakin dalam masuk, walaupun di pangkal penisku masih seperti terjepit tulang, namun kepala penisku sudah mentok ke sebuah dinding diddalam rahim, hangat, lembab, bercampur nikmat...
Kulihat wajah istriku berseri pertanda lega, mungkin apa yang ditakutkan selama ini terjawab sudah...
secara berlahan aku mundurkanpenisku separo lalu aku masukan lagi, semakin lama semakin aku tabah intensitasnya, dua kali setengah satu kali aku sedikit menghentak sampai mentok... begitu seterusnya... istriku merintih, melolong sambil memeluk tubuhku....
kepalanya bergeleng kekanan dan kekiri, pahanya menjepit pinggangku, nafasnya tersengal dan...
ah..... mas.............
istriku mendekapku dan mencakar punggungku......
terasa ada cairan menyembur dari bibir vagina istriku, tubuhnya melengkung dan suaranya hilang seperti tercekik.... dan kembali lagi crot... sur........ istriku orgasme untuk yang kedua...
aku tak lagi bisa mengontrol penisku, sensasi orgasme vagina istriku memaksa penisku untuk menyudahi seluruh beban yang tertahan sedari semalam, kucabut penisku lalu kutaruh penisku di perut istriku dan crot, crot.... crot...... air maniku muncrat sampai ke leher dan bahkan mengenai muka serta hidung istriku...
istriku tertawa, lalu membalurkan air maniku ke leher, payudara dan perutnya....
bahkan dimukanya dipakainya untuk masker seperti menggunakan lulur saja.....
tubuhku terkapar, berbaring di samping istriku,
sedang istriku sibuk membersihkan penisku menggunakan tisu, lalu menutup tubuhku dengan selimut... aku terlelap sedang istriku kembali kekamar madi untuk mandi keramas kedua kalinya....
No comments:
Post a Comment